Perpanjangan SIM Online, Yakin Gampang?

27 Februari 2022

Hai, hai!

Siapa di sini yang berniat melakukan perpanjangan SIM secara online? Siapa pun pasti berminat jika itu memang lebih praktis. Tapi benarkah perpanjang via daring jauh lebih mudah?

Aku sudah coba urus secara online. Kalau kata orang-orang tuh tinggal sat set sat set, klik-klik isi-isi, bayar, kemudian duduk manis saja, paket berisi SIM pun tiba.

Benarkah?

Oh ternyata...

...itu tidak berlaku untukku. *sedih*

Nyatanya tidak semudah itu.


Ada tiga aplikasi yang perlu disiapkan untuk ini: Digital Korlantas, e-Rikkes, ePPsi SIM.

Mungkin aku yang lagi apes aja atau gimana. Aku mendapati beberapa kesulitan selama percobaanku ini, yaitu:


1.) KODE OTP TIDAK MASUK

Ini baru tahap awal loh! Jadi, untuk pendaftaran aplikasi Digital Korlantas, kita perlu memasukkan nomor ponsel untuk dikirimi kode OTP. Masalahnya, entah kenapa, tidak berhasil dalam satu kali percobaan. Untuk permasalahan ini, aku rasa faktor jaringan internet yang kurang bersahabat.


2.) TIDAK ADA KODE OTP VIA SMS, PESAN SUARA, DAN PESAN WA

Berhubung percobaan pertama gagal, aku pakai alternatif lainnya. Yang tersedia, ada pesan suara dan pesan WA. Coba pesan suara, tetap tidak ada yang masuk. Bela-belain unduh WA lagi, coba yang pesan WA, tetap tidak ada kode OTP masuk. Gagal semua. :(


3.) GAGAL MENGIRIM KODE OTP

Jika berhasil, secara otomatis kode OTP akan masuk di bagian pesan, dan kita hanya perlu mengirimkan itu ke 99333. Padahal pulsa masih ada, tapi aku baru berhasil saat percobaan keempat. Itupun harus keluar rumah dulu, supaya dapat sinyal yang lebih oke.  

4.) SERING GAGAL SAAT VERIFIKASI

Hal yang disayangkan kalau pengurusan SIM secara daring ini ternyata gagal adalah ini sudah melewati tahapan-tahapan yang cukup panjang, jadi amat disayangkan kalau ujung-ujungnya tidak berhasil.

Apalagi di aplikasi Digital Korlantas, kita perlu verifikasi data, nomor handphone, dan e-mail. Ada saat kita perlu verifikasi dengan menampilkan muka, terus harus angguk-angguk kepala, terus buka mulut. Saat proses ini, beberapa kali sempat tidak teridentifikasi, entahlah faktor kurang pencahayaan atau gimana. Yang jelas ini cukup menguras waktu juga ternyata. 

5.) DATA PADA TAMPILAN KARTU SIM DI BERANDA BERBEDA

Mungkin karena terlalu penasaran, jadi aku mengisi data SIM duluan (setelah tahap e-Rikkes dan ePPsi SIM sukses) dan ini jadi berpengaruh pada ketidakadanya fotoku di situ. Terus di bagian akhir itu tertulis JABAR dan... itu bikin aku bertanya-tanya. Kenapa kok JABAR? Secara sebelumnya aku hanya memproses SIM di daerah asalku saja.


6.) ADA DATA YANG TIDAK BISA DIUBAH

Saat aku coba masukkan banyak data, ada beberapa data yang tidak dapat diubah, seperti pada bagian alamat (nomor rumahku tidak ada!), pekerjaan, dan pendidikan terakhir.

7.) CS TIDAK TERLALU RESPONSIF

Saat ada pertanyaan dan kebingungan yang tidak ada solusinya di FAQ, aku coba kontak via Twitter dan WA. Saat itu masih jam operasional. Sepertinya pesan yang masuk memang membludak, tidak heran pesanku baru dibalas sekitar empat jam setelahnya.

8.) TIDAK SEMULUS KISAH ORANG-ORANG

Tidak sedikit orang yang bilang kalau urus online lebih mudah, lebih cepat, tidak perlu antri (yang ini setuju sih!), dan lebih enak pokoknya.

Kenapa kisahku tidak semulus itu? WHY ME?!?

Begitu pesan WA-ku akhirnya dibalas dengan solusi yang wah-makasih-loh, aku langsung tersenyum gemas.


Jadi, intinya mesti offline?!

Sebenarnya ada beberapa pertimbanganku pengin online ketimbang offline:

1. Semua bisa dikerjakan di rumah
2. Menghindari keramaian
3. Tidak perlu fotokopi ini itu
4. Bisa lebih hemat
5. Bisa sharing pengalamanku ini ke kalian semua

Begitulah curhatanku tentang usahaku urus SIM secara daring. Untuk saat ini statusnya di aplikasi masih 'dibayar' belum sampai ke tahap 'diproses'. Aku masih coba urus satu SIM dulu, kalau berhasil, baru coba lagi yang satunya. Kalau tidak berhasil, ya mau tidak mau urus offline. 

post signature

Posting Komentar

Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤