Satu Bulan Sebagai Kontributor Shutterstock

Hai hai!
Sebagai Local Guides, aku tuh orang yang termasuk rajin unggah foto di Google Maps. Agak kaget sih sewaktu tahu kalau ternyata kita bisa loh jualan foto melalui internet. Apesnya, aku nggak ada back-up foto sama sekali. Jadi foto-foto yang sudah tersematkan di Google Maps nggak bisa aku setorkan ke tempat lain (sebut saja microstock). :( 
Kenapa nggak bisa?
Karena microstock punya beberapa kriteria dalam menetapkan foto unggahan kita approved. Salah satunya adalah ukuran foto minimal 4 MB. *correct me if i'm wrong

Aku pernah coba unduh beberapa fotoku yang dari Google Maps dan taraaa... kualitas fotonya jadi menurun dan ukurannya berubah jadi KB, yang semula seingatku sih MB.
Shutterstock adalah microstock pertama aku coba. Aku pilih Shutterstock karena sudah banyak yang mengulas dan membagikan pengalaman mereka. Dan ternyata memang benar dong, Shutterstock paling rekomen menurutku. Aku bilang begitu karena aku sudah coba beberapa microstock lainnya dan Shutterstock paling cepat memberikan jawaban tentang status foto yang kuunggah, apakah approved or not approved. Jika ditolak, kita akan diberitahu alasannya kenapa. Bisa jadi karena foto kurang fokus, noise, kurang tepat dalam menulis deskripsi, atau alasan-alasan lainnya.

Aku masih ingat, foto pertama yang diterima adalah foto unggahan ke-50 sekian. Sebelum menemui kata approved, rasanya benar-benar kepo kenapa sih fotoku selalu gagal diterima. Biarpun ada alasan penolakan dan sudah mencoba untuk memperbaiki, tetap aja berujung dengan penolakan.
Sekarang sih sudah bisa sedikit bernapas lega karena setiap upload ada aja yang dapat status approved. Belajar dari pengalaman, bisa dibilang. 

Sedikit demi sedikit portofolioku tidak lagi angka satuan dan puluhan lagi. Satu bulan sejak pertama kali aku unggah foto di sana, kini portofolioku 117 foto dan 3 video. 

Memang belum ada yang download, tapi aku harap semoga di bulan-bulan berikutnya bisa nyetor foto dan video lebih banyak lagi. 
Semangat! Semangat!