Penulis: Dzaki Mufidah
Tempat: Pantai
Malam minggu. Waktu yang paling di
tunggu tunggu bagi sebagian kaum manusia yang sedang di mabuk asmara. Namun
berbeda halnya dengan gadis yang satu ini. Ia paling benci dengan malam minggu.
Kenapa? Bisa di bilang ia benci karna sedang sendiri alias jomblo. Semilir
angin tak sengaja menabrak rambut gadis ini. Elsa Every Skyline. Ya itulah nama
dari gadis cantik ini.
Karna bulan Maret yang mempunyai
banyak tanggal merah. Jadi memungkinkan Elsa untuk berlibur ke kampung
halamannya. Selain untuk liburan tanggal merah ini juga ia gunakan untuk
melupakan mantannya Aldi. Tanpa sadar ia kembali teringat kepada kejadian itu
lagi. Kejadian yang terjadi beberapa bulan lalu tak sengaja menabrak sebuah
mobil truk yang sedang melintas dengan kencang. Bersyukur ia hanya mengalami
luka luka, namun tidak dengan kekasihnya yang ternyata sudah tewas di tempat
kejadian. Mengenaskan….
“Aldiii..
coba kamu ada di sini. Pasti malam ini kita lagi berdua di pantai ini” kata
Elsa dengan wajah murungnya.
Karna ia bosan berdiam diri ia pun kembali
berjalan mengitari pantai di bawah terangnya rembulan. Tak sengaja ia menendang
sebuah cangkang kerang, lalu mengenai
kepala seseorang. Tapi anehnya, kenapa kerang itu bisa melewati kepala
pria tersebut. Seharusnyakan pria itu merintih kesakitan tapi kenapa dia tidak?
Aneh. Dengan rasa kepenasaran yang tinggi Elsa pun menghampiri pria tersebut.
“
Haii kamu, boleh kenalan ga? ” kata Elas sambil memberikan senyuman manisnya.
“
Saya? ” yang merasa namanya di panggil pun menengok. Karna kebetulan hanya ada
mereka berdua di sana
“
Ia kamu. Kenalan boleh kan? Aku bukan orang jahat kok ”
“
Boleh kok. Kenalin nama aku Dika nama kamu siapa? ” dika mengulurkan tangann sambil menatap Elsa dengan tatapan yang susah
diartikan. Dan Elsa pun membalas jabatan tangan itu.
“
Nama aku Elsa. Salam kenal ya. Oh iya, kok kamu malam minggu sendirian aja sih
ga jalan bareng siapa gitu.. “
“
Kan aku ini han, eh. Maksud aku.. aku lagi pengen jalan sendiri aja gitu “ balas
Dika sambil memberi senyuman yang menurut Elsa adalah senyuman aneh.
“Oh
gitu. kamu lagi pengen jalan sendiri, berarti aku ganggu dong? Yaudah deh aku
pergi dulu ya. Bye “
Elsa
pun memutar tubuhnya lalu segera mengambil langkah seribu untuk meninggalkan
pria itu. Namun tanpa Elsa sadari, ternyata Dika segera meraih tangannya dan
memutar tubuh Elsa. Tapi entah mengapa tangan Dika terasa begitu dingin. Aneh
“
Eh, tunggu dulu! Maksud aku bukan begitu. Hmm.. kamu mau kan nemenin aku jalan
jalan di sini? ” Dika memasang tampang semelas melasnya. Karna merasa iba,
akhirnya Elsa mau dengan kata lain merasa kasihan
“
Oke. Terus kita mau kemana? ” Elsa menyorot pandangannya ke seluruh pemandangan
di depannya.
“Kita
ke rumah – rumahan tempat biasa aku bersantai sambil melihat pemandangan laut
yuk. Mau kan? ” tanya Dika. Yang di tanyapun hanya menganggukan kepala.
Setelah
berjalan beberapa meter. Akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan. Tempatnya
bisa di bilang mirip dengan saung di pinggir sawah. Karna merasa kakinya pegal,
tanpa babibu lagi ia segera duduk di tempat mirip saung tersebut.
“
Yeh.. masa baru jalan sebentar aja udah capek duluan. Gimana kalau aku ajak
main kejar kejaran kali ya ” Dika menatap Elsa dengan tampang remeh
Elsa
yang tidak terima di ejek seperti itu pun langsung mencubit tangan Dika. Yang
di cubitpun hanya meringis. “ Enak aja ngejek aku kayak gitu, sorry dory mory
yess.. Aku bukan orang yang kaya gitu. Huh ”
“
Hoh.. gitu rupanya. Kalau begitu coba kejar aku ” Ejek Dika sambil memeletkan
lidahnya lalu segera lari menuju laut.
“
Ih. Awas ya kamu Dika. Akan aku kejar kamu!! ” Elsapun merasa dirinya tak mau
dikalahkan, Segera ikut berlari mengejar
Dika yang sudah mulai menjauh darinya.
Karna
sangking seriusnya berlari Elsa sampai tidak melihat lihat bahwa ada batu besar
di depannya dann… BRUKKHH
“
Awww.. ” Elsa mengerang kesakitan. Dika yang tadinya tertawa terbahak bahak
raut wajahnya langsung berubah menjadi khawatir. Tanpa pikir panjang Dika langsung
lari menghampiri Elsa. Dengan sekuat tenaga Dika mengangkat tubuh Elsa dan
menaruhnya di tempat tadi.
Sebenarnya
di kakinya tidak ada yang terluka parah. Hanya sedikit lecet dan agak keseleo.
Namun Elsanya saja yang sedikit manja.
“
Kamu gapapa? Atau mau aku anterin pulang aja? Kalau masih agak susah jalan aku
gendong lagi mau? “ Segitu perhatiannya kah Dika kepada Elsa. Sampai memberikan
pertanyaan yang tak ada habisnya
“
Dih, satu satu gitu nanyanya bingung atuh jawabnya. Gausah di gendong juga
kale.. aku bisa kok jalan sendiri ” Elsa hanya memberikan senyuman manisnya.
Tak sengaja ia melihat ke arah jam tangannya. Dan ternyataa... “OMG. Udah jam
21.03 aku harus pulang. Kalau ga buru – buru pulang nanti bisa di marahin mamah
ku ”
Dika
hanya tertawa tawa kecil saat melihat raut wajah Elsa yang menurutnya sangatlah
lucu.
“
Dik Dika kok kamu malah ketawa sih? Ih ga asik banget. Mending aku pulang
sendiri. Bye!!” jawab Elsa dengan ketusnya
Bukannya
membantu Elsa berdiri, Dika malah tertawa terbahak bahak. Karna Dika merasa tak
tega akhirnya ia segera berlari menyusul Elsa dan meneriakkan namanya.
“Elsaa..
mas gitu aja marah sih. Yaudah deh sebagai permintaan maaf, kamu aku anterin
pulang sampai rumah mau? ” tawar Dika
“Sebenarnya
sih mau karna aku kan takut pulang jalan sendirian. Tapi emangnya kamu ga di
arahin sama orang tuamu karna ga pulang – pulang ”
“Udah
deh, kamu tenang aja. Aku udah biasa kok pulang larut malam. Jadi kamu ga
khawatir soal itu” jawab Dika yang di sertai dengan senyuman manisnya
Dalam
hati Dika berkata “ Asal kamu tahu.. mau pulang jam berapapun aku gabakal di
marahin. Tapi gimana ya reaksi kamu saat tau siapa aku yang sebenarnya. Huhhh
”. Elsa bingung kenapa raut wajah Dika yang tiba tiba berubah menjadi murung.
“
Dika kok wajah kamu murung gitu sih. Kenapa? Ada masalah? Cerita dong sama aku.
Siapa tahu aku bisa bantu” tanya Elsa sambil tersenyum ramah
“
Hmm.. kalau misalkan kamu ngeliat hantu yang berwujud manusia, ekspresi kamu
bakal kaya gimana? ” jawab Dika yang malah balik tanya
Sambil
menaruh jari telunjuk di dagunya, Elsa pun menjawab “ Hem.. mungkin aku bakal
kaget banget dan mungkin bisa aja aku bakal teriak histeris ”
“
Tapi kalau ternya aku itu hantunya gimana? ”
“
Ha? Gak mungkin lah. Masa iya ada hantu seganteng dan sebaik kamu. Kamu ada ada
aja deh Dika ” Tak sadarkah Elsa mengucapkan kata kata itu dari mulutnya.
DEMI
APAA!!. Elsa nyebut aku ganteng mimpi apa saya yaampun, sungguh saat itu batin
Dika menjerit kesenangan. Oke mungkin saat ini ia bisa bahagia akan tetapi
kebahagiaan itu hanya sementara. Karena ia masih menyimpan sebuah rahasia yang
sangat besar resikonya bila Elsa sampai tahu.
Tak
terasa ternyata mereka sudah sampai di depan rumah Elsa. Karna waktu yang tidak
memungkinkan Dika menolak tawaran Elsa untuk mampir ke rumahnya. Jadi tanpa
pikir panjang Elsa langsung masuk ke dalam rumahnya dan tidak lupa melambaikan
tangan kepada Dika. Kemudian Dika segera pergi dari hadapan rumah Elsa. Namun
anehnya kenapa tiba tiba Dika langsung menghilang di balik kumpulan asap. Aneh
Keesokan Paginya …
Di pagi yang cerah ini. Ayah Elsa
sedang membaca koran di teras rumah dengan sangat serius. Entah ada berita apa
yang bisa membuat ayah Elsa seserius itu saat membaca. Karna sifat Elsa yang
Kepo-an. Dengan senang hati Elsa pun menghampiri ayahnya.
“Yah baca berita apa sih. Serius begete
kayaknya ” Tanya Elsa dengan tampang malasnya
“Iniloh
El, minggu kemarin ada korban pembunuhan. Tempatnya itu ga jauh dari sini. Dan
ayah ingatkan sama kamu untuk jangan keluar malem sendirian lagi. Ingat itu!! ”
jawab ayahnya dengan tampang serius. Lalu langsung masuk ke dalam rumah dan
meninggalkan koran itu di meja teras.
“Yaelah,
emang berita kayak apa sih sampe heboh banget kayaknya ” dengan malas Elsa
mengambil koran tersebut dan membaca berita yang katanya lagi heboh hebohnya.
Dan seketika raut wajah Elsa berubah menjadi pucat setelah membaca berita itu.
**
Jum’at, 11 April 2014
Di
beritakan bahwa telah di temukan mayat seorang pria dengan banyak sayatan di
sekujur tubuhnya. Setelah di telusuri ternyata pria ini bernama Dika. Kasus ini
masih di tangani oleh polisi setempat.
**
“Ja..
ja.. jadi yang semalem main bareng aku itu hantu? ”
“Tapi
masa iya hantu munculnya malem miggu sih bukan harusnya malem jum’at ya? ” Elsa
kembali teringat saat Dika meraih tangannya dan tangannya terasa sangat dingin.
“
Masa hantu boleh munculnya malem jum’at doang sih. Udah 2014 kali, kan sekali
sekali gitu hantu update malem mingguan. Emang manusia doing yang bisa, hantu
juga bisa kali malem mingguan” Secara tiba tiba suara itu terdengar. Suara yang
sangat Elsa kenali. Suara seorang pria yang baru ia kenal tadi malam. Dengan
perasaan agak takut Elsa menengokkan wajahnya ke samping. Dan ia melihat
seorang pria sedang berdiri tegak sambil bersandar ke tembok dan tak lupa
tanggannya ia masukkan ke dalam saku celananya.
Dengan
wajah yang semakin ketakutan Elsa langsung berlari ketakutan sambil berteriak “
AAAA..MAMAHH.. AYAHH.. ada hantu pagi pagi”
The
End
Note : Maaf jika ada salah salah
kata, alur ceritanya yang rada gaje, dan kesalahan kesalahan lainnya. Sekian
terima kasih.
Posting Komentar
Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤