Tak Terucap

18 Oktober 2012

Teruntukmu, selamat ulang tahun :)


          Seandainya aku dan kamu masih menjadi ‘kita’. Seandainya waktu mampu membawa diriku bersamamu ke puncak kebahagiaan tertinggi. Seandainya kata ‘seandainya’ yang terucap bisa berubah menjadi kenyataan jika diucapkan terus menerus. Tapi, itu semua hanya mimpi. Hanya angan belaka yang aku tak tahu kapan akan terjadi. Kucoba untuk meraih mimpi itu tapi kamu malah mencoba untuk menghentikan mimpi itu.

          Sekarang, jarak kita semakin lama semakin jauh. Tak bisa kuukur seberapa naifnya jarak yang menghalangi kita untuk kembali menyatu namun, aku tetap bisa melihatmu. Memandangimu dari kejauhan yang sama sekali tak bisa tersentuh olehmu untuk melihat tatapan mataku yang sedari tadi selalu mengarah ke arahmu. Melihatmu yang tersenyum indah. Melihat tingkahmu yang selalu menjadi daya magnet bagiku. Aku tak tahu kenapa segala tentangmu selalu menarik di mataku. Untuk saat ini, jawabanku adalah karena kamu spesial.

          Umurmu memang semakin menua dimakan oleh waktu. Perubahan yang menonjol mungkin tak terlihat untuk sekarang tapi, nanti pasti akan ada perubahan-perubahan menarik yang terjadi padamu. Eh, kamu… Aku tahu mungkin paragraf demi paragraf ini tak menarik perhatianmu. Kemungkinan kecil kamu membacanya bahkan bisa jadi takkan mungkin kamu membaca. Kalimat-kalimat ini mungkin kelihatan norak. Sudahlah, tak perlu dibahas lagi.
         
          Selama kita menjauh, aku sedang berusaha. Tak perlu kamu tau aku sedang berusaha apa. Aku sedang bersemangat melakukan ritual ini demi kamu. Aku tak perlu tau jawaban apakah kamu kali ini peka terhadapku atau tidak. Terserah! Aku tak peduli.  Aku tau kamu sudah memiliki seseorang yang lebih baik daripada aku. Aku diam. Tak pernah menganggu kebahagiaanmu. Aku pun sudah tak ingin memamerkan perasaan galau berlebihku karena kamu. Airmata ini selalu kubiarkan jatuh sendiri dan kuhapus sendiri pula. Aku tak ingin kamu khawatir lagi terhadapku. Aku tak ingin kamu ikutan sedih. Aku kan ingin kamu bahagia. Aku ingin selalu melihat senyum lepasmu. Berbahagialah!


          Heh bodoh ! Jangan pernah berpikir bahwa aku melupakanmu ! Aku takkan mungkin bisa melakukan hal itu. Melupakan hal-hal kecil tentangmu aku tak mampu. Kamu memaksaku untuk melakukannya, dibayar berapapun, kalau memang tak bisa ya tak bisa. Aku selalu berusaha untuk menahan rasa yang berlebihan ini tapi, hasil akhirnya sama saja. Yang kuucapkan beribu kali juga belum tentu membuahkan hasil. Sadar diri! Aku sendiri dan kamu sudah berdua. Tak bisa diganggu gugat.

          Meskipun kamu sudah memilikinya, ingatlah aku tetap akan selalu mengingatmu, mendukung apapun yang kamu lakukan selama hal itu positif, dan selalu akan mendoakan yang terbaik untukmu. Tidak salah kan?

          Usiamu menginjak 17 tahun. Kata orang-orang, usia 17 tahun itu spesial kan? Andai saja, aku dan kamu masih bersama. Aku tak mungkin bingung sejuta bimbang seperti ini. Kikuk. Tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ucapkan ‘selamat ulangtahun’ memang mudah tapi kenapa jari-jariku tiba-tiba tidak bisa menari-nari dengan leluasa dan menuliskan kata-kata itu atau bibirku seolah-olah langsung tak bisa tergerakkan seketika saat niat awal ingin mengucapkan.

          Bodoh! Aku selalu hanya bisa diam. Dia datang ke kehidupanmu, aku hanya bisa diam. Aku selalu merasa terlambat. Sesekali menggerutu pada diri sendiri, melihat kamu tersenyum tapi bukan ke arahku dan bukan aku yang menjadi alasannya. Kamu tersenyum ke arahnya dan itu terjadi tepat di depan mataku. Aku berusaha untuk menjadi orang yang tidak egois. Aku pasti bisa menahan rasa egoku. Sekali aja. Jangan ada rasa seperti ini dihadapannya!

          Jemariku terasa gatal ingin sms ini ke kamu.
          Hei, kamu! Selamat ulang tahun yang ke-17.  Selalu semangat ya! Aku harap kamu bisa bahagia dan kamu bisa mengenggam mimpi & meraih cita-citamu semakin erat. Jangan jadi cowok abstrak ya… Langgeng sama dia. Hho

          Tapi selalu berakhir di draft.
Seandainya kamu membaca ini, ingatlah bahwa aku tetap mengingatmu. Sekalipun kamu paksa aku untuk menghapus semua jejak-jejak tentangmu dan juga tentang kita. Karena aku peduli sama kamu. Karena aku sayang sama kamu meski kita sudah tak mungkin menyatu.

22 komentar

  1. Well, aku doakan semoga kisahmu berakhir happy ending. :) cayoooo!

    BalasHapus
  2. ya, tetap mengingatmu, sampai kapan pun....

    ---menyentuh sekali

    BalasHapus
  3. wahh,, terharu dgn kisah'y... semoga bahagia walau sudah gak bersama dia :)

    BalasHapus
  4. kunjungan perdana :) sambil baca2

    visit,koment n follow back y di blogq :)
    http://achsanarea23.blogspot.com

    BalasHapus
  5. berbagi kata kata motivasi
    Apa yang anda lakukan hari ini, merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran hari esok anda. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini.

    salam kenal,sukses selalu dan saya tunggu kunjungan baliknya :

    BalasHapus
  6. 17 tahun yah :D
    berarti masih SMA dong :P

    BalasHapus
  7. usia 17 tahun memang usia yang penuh gejolak cinta :)

    BalasHapus
  8. wow, aq nggak paham nih, :D

    yang ulang tahun siapa sih :p

    BalasHapus
  9. Waaa...

    Tulisan nya baguss :))
    Udh ikutan Kontes di Close Up blm ?

    Klik Di sini ya
    http://tunsa.wordpress.com/2012/11/01/kontes-dicari-seorang-digital-selebritis/

    salam Kenal
    Evi

    http://defemmous.com/

    BalasHapus

  10. Halo silvia
    salam kenal , Selamat ya telah memenangkan Give Away dari Itikbali.com

    Ada kontes lagi yang cukup pantastik coba Klik di sini
    http://tunsa.wordpress.com/2012/11/01/kontes-dicari-seorang-digital-selebritis/

    Semoga Beruntng

    Salam
    Evi

    BalasHapus

Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤