Hanya Sebuah Kardus

1 Juli 2013

Tulisan ini untuk ikut kompetisi @_PlotPoint: buku Catatan si Anak Magang Film "Cinta Dalam Kardus" yang tayang di bioskop mulai 13 Juni 2013


Kita putus ya...
Pagi yang awalnya kukira indah mendadak berubah. Masih pagi begini kenapa tiba-tiba dia sms begini. Apa dia lagi PMS?

Jika itu yang membuatmu merasa lebih baik, lakukan saja. Balasku.

Maaf. Tapi terimakasih untuk segalanya. Sms itu dalam sekali. Dugaanku pasti benar. Dia lagi menangis saat ini. Dasar cewek!

Terimakasih juga untuk pengalaman yang telah kamu beri. -sent

I always love you.

I always love you, too.

Oke, cukup! Setelah itu tak ada lagi pesan dari dia untuk pagi ini. Aku menatap ke langit-langit kamar. Berusaha menerka-nerka apa yang salah. Tidak ada yang salah menurutku. Semuanya seperti biasa, aman dan terkendali. Lantas kenapa dia tiba-tiba mengambil keputusan seperti itu. 

Sepasang mata berkeliaran mengamati ruangan tempatku berpijak. Berhenti tepat pada sebuah kardus kecil pemberiannya. Aku membuka kardus itu dengan hati-hati. Isinya tetap tidak berubah. Kuda kaca (hadiah ulang tahunku dari dia), lembaran kertas berisi kumpulan zodiac, bungkus cokelat (isinya sudah masuk ke perut), serta naskah berupa curhatannya. Aku tahu cita-cita dia ingin menjadi penulis makadari itu dia mengungkapkan perasaannya lewat kata demi kata. Entah apa yang membuat barang-barang sederhana ini begitu istimewa. Apa mungkin karena perasaanku padanya ataukah perasaannya yang ada dalam isi kardus ini. Entahlah. Aku hanya bisa berspekulasi tapi tidak ingin berlarut terlalu lama.
***


Sebulan kemudian...
"Ini," ucapku sambil mengembalikan kardus kecil darinya.
"Hah? Buatku lagi? Ini kan untukmu," balasnya sambil menolak benda berwujud kotak ini.
"Buatmu saja. Eh, aku pulang dulu ya... sudah malam," kataku mencoba agar pembicaraan ini segera selesai dan secepat mungkin melaju pulang dengan motor maticku.
Batinku dalam hati, "pasti saat ini dia lagi menangis"

Itu hanya kardus bukan? Itu kan pemberianmu. Lagipula kamu juga sudah mengembalikan barang pemberianku. Impas kan? 
Sekarang mari kita buka lembaran baru. Semoga dengan kardus itu kembali, perasaan kita juga bisa kembali menjadi sebuah persahabatan seperti waktu kita masih pendekatan. Sebatas sahabat, tidak lebih.


2 komentar

  1. saya ngasih saran boleh? latar gambarnya agak ganggu buat di sisi kiri. enggak nyaman aja bacanya dibanding tulisan di tengah dan di kanan hehe

    BalasHapus

Tinggalkan jejak yuk ^^ Jangan pelit- pelit~ ❤